Pengakuan Anak Pasien RSUD Sekayu yang Marah: Suruh Dokter Buka Masker

0 0
Read Time:2 Minute, 43 Second

Kronologi Insiden dan Pengakuan Dokter serta Keluarga Pasien

alamsakti.com – Video yang viral menunjukkan seorang dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Sekayu, dr. Syahpri Putra Wangsa, dipaksa membuka masker oleh keluarga pasien yang tengah terbaring di ruang perawatan. Dalam rekaman, keluarga tampak emosi saat menilai pelayanan tidak sesuai harapan VVIP. (ini momen awal frustrasi dan pemicu konflik)

Dokter Syahpri menegaskan bahwa ia telah menjalankan prosedur sesuai standar profesi dan protokol kesehatan—masker wajib dipakai di dalam ruangan perawatan untuk pencegahan penularan infeksi. Ia merasa dipaksa membuka masker, yang bertentangan dengan SOP.

Setelah kejadian, keluarga pasien segera dimediasi oleh pihak RSUD Sekayu dan Sekda Muba, Apriyadi. Putra, perwakilan keluarga pasien, meminta maaf atas emosinya dan merasa terkejut video tersebut diviralkan, seolah menampilkan kekerasan berat.

Reaksi dari IDI, PAPDI, dan Kemenkes atas Kekerasan Terhadap Tenaga Medis

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengecam keras tindakan keluarga pasien tersebut, menyebutnya sebagai kriminalisasi terhadap tenaga medis. IDI meminta proses hukum dilanjutkan dan mengingatkan mekanisme pengaduan yang tersedia di fasilitas kesehatan.

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) juga menyuarakan dukungan penuh terhadap dr. Syahpri, meminta penegakan hukum yang adil agar tidak ada lagi kejadian serupa—menyebut intimidasi seperti itu kriminal dan tidak bisa ditoleransi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengutuk tindakan kekerasan tersebut dan mendukung proses hukum. Kemenkes bahkan mengirim tim khusus ke Sekayu sebagai bentuk dukungan dan proteksi tenaga medik. Menteri juga mengimbau masyarakat menggunakan jalur resmi jika merasa layanan tidak memuaskan.

Paparan Medis dan Reaksi Profesional tentang Risiko Tanpa Masker

Dokter paru dari RSUP Persahabatan dan UI Prof. Erlang dan Prof. Erlina Burhan menjelaskan risiko membahayakan jika masker dilepas saat menangani pasien dengan dugaan TBC. Pemeriksaan dahak dipicu karena temuan infiltrat di paru-paru—prosedur wajib untuk diagnosis TBC.

Prof. Erlina menekankan bahwa mengeluarkan masker di ruang isolasi sangat berbahaya karena potensi penularan droplet. Tindakan tersebut seharusnya tegas dilawan agar keselamatan pasien dan tenaga medis tetap terjaga.

Etika Pelayanan, Mekanisme Pengaduan, dan Keamanan Tenaga Medis

Insiden ini menunjukkan minimnya edukasi publik terkait hak dan prosedur pengaduan sistem layanan kesehatan. dr. Slamet Budiarto (IDI) menyebut bahwa masyarakat seharusnya menggunakan mekanisme internal RS daripada melakukan intimidasi langsung.

Pihak rumah sakit juga diminta meningkatkan keamanan internal tenaga medik, sebagai implementasi hukum dan pemenuhan hak profesional. Setiap dokter yang mengalami ancaman berhak memperoleh perlindungan hukum.

H2: Dampak Sosial dan Profesional dari Viral Video Konflik Pasien–Dokter

Viralnya video tersebut memicu diskusi panjang soal hubungan tegang antara keluarga pasien dan tenaga kesehatan, terutama saat pelayanan dirasa tidak seimbang dengan biaya (seperti ruang VVIP). Ini memunculkan pertanyaan soal ekspektasi pelayanan medis dan batasan rasa bersalah.

Penanganan yang cepat melalui mediasi dan permintaan maaf keluarga pasien memberi sinyal penting tingginya tanggung jawab sosial—bahwa meski emosional terjadi, dialog dan penyelesaian damai lebih utama daripada kekerasan.

Reaksi dari otoritas profesi medis dan pemerintah juga menyoroti pentingnya menjaga citra profesi kesehatan—bahwa tenaga medis layak dihormati dan prosedur hukum harus ditegakkan untuk melindungi profesi mereka.

Anak pasien RSUD Sekayu marah suruh dokter buka masker menjadi pengingat keras bahwa kekerasan terhadap tenaga medis tidak dapat dibenarkan. Meskipun pelayanan dianggap tidak sesuai harapan, jalur pengaduan resmi dan mediasi profesional seharusnya digunakan, bukan intimidasi atau paksaan secara langsung.

Semoga kasus ini menjadi momentum memperkuat perlindungan hukum, edukasi kepada masyarakat, dan menghormati profesi yang berjuang menyelamatkan nyawa—dengan aman dan bermartabat.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %